DESTINASI

50 Perahu Bebek Siap Ditunggangi Pengunjung untuk Mengitari Danau Sipin Jambi

Muarocerito.Blogspot.com-Puluhan perahu bebek bersandar di dermaga yang berada di pinggiran Danau Sipin, Kota Jambi. Barisan perahu yang beragam warna, siap mengangkut para wisatawan atau pengunjung dari berbagai daerah.

Terlihat dari kejauhan, Sabtu 10 Juni, sejumlah perahu bebek mengitari perairan yang dahulunya bagian dari Sungai Batanghari. Tangkul sebagai warisan budaya pun dilewati gowes bebek ini.

Jajaran perahu ini biasanya terparkir di dekat dermaga dan jembatan sederhana berbahan kayu. Bangunan yang dibuat secara swadaya, berhiaskan gambar angsa dan bertuliskan “Gowes Bebek”. Beberapa orang di sana kala itu terlihat memperbaiki sisi dermaga yang rusak. 

“Kalau jembatan dan dermaga, kita buat sendiri dengan bahan papan seadanya. Kami beli kayu, rakit sendiri,” kata Trias Sidiq, salah satu pemilik perahu bebek.

Sewa Bebek Gowes: Di Danau Sipin, para pedagang menyewakan Bebek Gowes Rp25.000/orang



Sedangkan 50 wahana air itu sendiri dimiliki secara pribadi oleh beberapa orang. “Saya punya 10 perahu, kawan-kawan juga punya 10 perahu. Digabung menjadi sekitar 50 perahu,” ungkap Trias.

Ia pun mengatakan terdapat dua ukuran perahu bebek di Danau Sipin, yakni perahu yang berkapasitas dua orang, dan perahu yang berkapasitas empat sampai lima orang. Perahu yang pertama tarifnya sebesar Rp 25.000. Sedangkan perahu kedua atau wahana air yang lebih besar ongkosnya Rp 50.000.

Pada pagi hari, wisatawan dapat menikmati wahana air ini sepuasnya. Sedangkan saat sore hari, hanya diberikan durasi selama sekitar setengah jam.

“Satu hari, kadang bisa semuanya yang disewa. Kadang tak habis juga, sekitar 30 bebek. Kalau hari libur, bisa jadi semuanya dipakai sehingga banyak yang antre. Pengunjung kebanyakan dari luar kota, dari Muaro Jambi, Bungo, Tembesi. Mereka main ke sini, liburan,” ujarnya.

Wahana perahu bebek itu sudah ada sejak tahun 2020. Sumarman (60) menjadi pemilik perahu bebek yang pertama di Danau Sipin. Ia memesan wahana itu di pulau Jawa.

“Satu perahu yang kecil seharga Rp 12 juta, yang besar 18 juta. Tidak ada bantuan (dari pemerintah). Dermaga pun kami buat sendiri,” katanya.

Penulis: M Sobar Alfahri





Tidak ada komentar:

Posting Komentar